top of page
Search
  • Media Sari

Tangkuban Perahu dan Kisah Cinta Terlarang



Siapa sih yang nggak kenal sama gunung Tangkuban Perahu? Bisa dipastikan, hampir semua orang Indonesia pernah mendengar legenda Tangkuban Perahu ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Cerita rakyat tersebut, konon diyakini sebagai cikal bakal terbentuknya gunung berapi aktif, yang sampai saat ini statusnya selalu dipantau oleh Badan Direktorat Vulkanologi Indonesia.



Dikisahkan, Sangkuriang adalah seorang anak laki-laki yang ingin menikahi ibunya sendiri yaitu Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan rencana tersebut, Dayang Sumbi memberi persyaratan yaitu Sangkuriang harus membuat sebuah telaga dan sebuah perahu dalam semalam. Namun usaha Sangkuriang gagal hingga ia marah dan menendang perahunya hingga terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk gunung Tangkuban Perahu.



Dilansir dari indonesiakaya.com gunung yang berada di ketinggian 2.048 meter di atas permukaan laut tersebut, mempunyai sembilan kawah yang masih aktif. Antara lain Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman, serta Paguyuban Badak. Kawah yang paling besar adalah Kawah Ratu yang bersebelahan dengan Kawah Upas. Kawah-kawah tersebut masih aktif dan mengeluarkan asap belerang. Bahkan beberapa kawah terlarang untuk didekati pengunjung karena masih mengandung uap beracun.



Meski demikian, gunung Tangkuban Perahu masih sering dikunjungi wisatawan karena panoramanya yang menakjubkan. Dari pintu gerbang kalian akan menuruni tangga yang mana di sepanjang kanan dan kirinya dipenuhi oleh penjual cinderamata. Di anak tangga terakhir kalian akan disungguhkan sebuah pemandangan kawah vulkanik raksasa berwarna abu-abu pucat yang disebut Kawah Ratu.



Uniknya, walaupun tandus dan hanya berisi bebatuan dan pasir, masih ada vegetasi yang tumbuh di atas lereng kawah tersebut lho. Salah satunya adalah Pohon Manarasa yang memiliki daun berwarna merah dan jika dimakan rasanya mirip dengan daun jambu. Menurut warga, daun pohon ini bisa untuk mengobati diare. Selain itu, memakan daun pohon ini juga dipercaya bisa bikin awet muda seperti Dayang Sumbi.


Sedangkan di Kawah Domas pengunjung bisa merendam kaki di kolam-kolam kecil sembari menikmati pijat dengan lumpur belerang. Selain itu, pengunjung juga bisa melakukan berbagai aktivitas seperti menunggang kuda, berbelanja suvenir, bermain outbond dan flying fox serta makan ketan bakar yang merupakan makanan khas Lembang.


Untuk fasilitas yang disediakan oleh pengelola cukup apik dan rapi. Jalanan beraspal mulus dan tempat parkiran lumayan luas menampung beberapa bis dan mobil wisatawan dari berbagai kota. Kamar mandinya pun cukup banyak jadi pengunjung tak perlu antri kelamaan. Sayangnya mushola kurang nyaman karena lantainya hanya dilapisi karpet tipis. Mukena juga tipis sekali dan berbau kurang sedap.


area untuk outbond dan flying fox di Tangkuban Perahu

Nah, buat kalian yang ingin berlibur ke gunung Tangkuban Perahu sebaiknya membawa jaket tebal atau sweater karena udara di kawasan ini berada pada kisaran 17 derajat celcius. Jangan lupa juga untuk menggunakan sneakers agar perjalanan mengelilingi kawah lebih nyaman. Tak ada salahnya pula menggunakan masker atau penutup hidung untuk mengurangi bau belerang dan sulfur yang sangat menyengat hidung.


Bagaimana tertarik mengunjungi gunung Tangkuban Perahu?

bottom of page